Lihat Juga Video Eks TKI Pamijen Berdaya dari Desa di Negeri sendiri
Inovasi merubah mindset bahwa sebenarnya seorang perempuan / ibu rumah tangga keberadaannya sangat dibutuhkan di tengah keluarga sehingga mencari tambahan nafkah tidak harus jadi TKI ke luar negri.
Paska krisis moneter melanda negri tercinta Indonesia, masyarakat Desa Pamijen khususnya kelompok perempuan & ibu rumah tangga banyak yang mencari nafkah sebagai TKI. Hal ini mereka lakukan karena ingin mendapatkan kehidupan yang layak dengan gaji yang menggiurkan di luar negeri. Pada saat itu bekerja sebagai TKW adalah sesuatu yang luar biasa karena mendapatkan pendapatan yang terbilang banyak dengan pendidikan yang terbilang rendah. Alhasil, Desa Pamijen saat itu menjadi desa penyuplai TKI terbanyak di Kecamatan Sokaraja. Sekarang eks TKI tersebut sudah membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan yang positif sebagai tambahan perkeonomian mereka. Hal ini dilakukan karena mereka sadar anak-anak dan suami mereka lebih membutuhkan mereka di tengah tengah keluarga. Walaupun masih ada yang berangkat lagi menjadi TKW tapi itu hanya segelintir orang saja.
Pemerintah desa dengan adanya Dana Desa serta bekerjasama dengan dinas terkait mendorong dan memberikan pelatihan kepada kelompok ibu-ibu eks TKI melalui Program PKK Desa Pamijen yaitu Program Sekolah Perempuan Desa untuk lebih fokus dan semangat dalam melakukan kegiatan peningkatan kapasitas melalui kegiatan pemberdayaan pelatihan ketrampilan, membatik dan memproduksi tas rajut, Tanaman Hidroponik, tanaman Polibek dan pembuatan kesed dengan memanfaatkan sisa kain perca.
LATAR BELAKANG MASALAH
• Kemiskinan ditambah lagi adanya dampak krisis moneter yang berkepanjangan
• Banyaknya perempuan atau ibu rumah tangga yang pergi keluar negri menjadi TKI
• Konflik atau permasalahan dalam rumah tangga
• SDM Eks TKI Desa Pamijen Kecamatan Sokaraja yang masih terbilang rendah, karena walaupun sudah sering adanya pelatihan dari berbagai pihak tapi kegiatan mereka masih ala kadarnya
SOLUSI
Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan kelompok perempuan yang beranggotakan dari eks TKI guna meningkatkan kapasitas mereka dengan memberikan pelatihan ketrampilan membatik, bagaimana cara memproduksi tas rajut, dan membuat kesed dari kain perca
Perempuan Eks TKI juga dikenalkan dengan jiwa kewirausahaan melalui kerjasama berkelanjutan dengan Bapermas PKB Kabupaten Banyumas, Rumah Zakat, dan LPPM Unsoed. Dalam hal ini pemerintah desa juga memiliki peran penting dalam hal memfasilitasi pembinaan dan pengembangan keberadaan kelompok tersebut
MANFAAT
• Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perempuan khususnya eks TKI desa Pamijen
• Mendorong jiwa kewirausahaan dan meningkatkan pendapatan keluarga
• Meminimalisir kerawanan sosial
• Pendidikan serta pola asuh anak lebih terkontrol, keluarga lebih harmonis
• Minat perempuan / ibu rumah tangga untuk pergi ke luar negri menurun
• Produk dapat dimanfaatkan untuk sendiri dan orang lain
PROSES PENYELESAIAN MASALAH
Sebagai proses awal, Pemerintah Desa Pamijen mengumpulkan seluruh perempuan eks TKI yang ada di desa. Selanjutnya dengan bekerjasama dengan pihak terkait seperti dari Bapermasdes PKB Kabupaten Banyumas mereka membentuk BKTKI (Bina Keluarga Tenaga Kerja Indonesia) ‘’Harapan Keluarga’’ kelompok yang anggotanya adalah seluruh eks TKI yang ada sebagai wadah pemberdayaan dan penyelesaian segala macam masalah TKI dan keluarga. Mereka sepakat membentuk Kelompok Usaha Bersama diberi nama “Sri Rejeki”.
Dengan bekerjasama dengan Rumah Zakat diharapkan anggota KUBE tersebut mampu meningkatkan ketrampilan guna meningkatkan skill anggota, serta dukungan dari LPPM UNSOED dengan memberikan pendampingan penyusunan PERDES Perlindungan TKI sehingga saat ini desa sudah mempunyai PERDES No 5 Tahun 2017 tentang Perlindungan Calon TKI/TKI dan keluarganya diharapkan menjadi payung hukum bagi mereka untuk lebih merasa terlindungi ketika berada ditengah masyarakat. Semangat berkelompok usaha bersama dan berwirausaha diharapkan juga mampu menambah pendapatan keluarga sehingga mindshet akan mencari nafkah sebagai tambahan penghasilan tidak harus pergi jauh ke luar negri.
Tetapi dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh selama pelatihan sudah cukup bagi mereka untuk bisa berdaya membangun dan mengembangkan desa sendiri di negri sendiri. Sehingga jumlah angka perempuan yang bekerja sebagai TKI diluar negri menurun.
Mereka sadar keberadaan mereka ditengah anak-anak dan suami jauh lebih utama ketimbang harus mencari nafkah jauh ke luar negri dan mereka harus menjalani hubungan jarak jauh. Ibu-ibu juga lebih focus dalam memberikan pola asuh pendidikan bagi anak-anaknya. Karena kita tahu sebagai orang tua pasti tidak menginginkan kelak anaknya menjadi generasi yang bodoh yang akan menjadi beban hidup dikeluarganya. Walaupun masih ada yang berangkat lagi menjadi TKW tapi itu hanya segelintir orang saja.
PENDANAAN
• Bantuan Dana Desa dari Pemerintah Desa Pamijen
• Bantuan dari Bapermasdes PKB Kabupaten Banyumas
• Bantuan dari Rumah Zakat
PELAKU
• Ibu-ibu eks TKI
HASIL
• Produk kain batik khas Desa Pamijen dengan pewarna bahan alami
• Produk kesed dari kain perca
• Produk tas rajut dengan berbagai model
• Kebersamaan dan kekeluargaan dalam berkelompok
• Rasa senasib sepenanggungan
PEMBELAJARAN
• Perubahan mindset kelompok perempuan eks TKI bahwa mencari nafkah tidak harus ke luar negri, namun dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan perempuan tetap bisa berdaya dan berkarya di desa dan di negri sendiri
• Melakukan hal yang positif bersama kelompok usaha bersama ternyata mampu menambah penghasilan pendapatan keluarga
• Penggunaan bahan baku pewarna alami pada proses pembuatan batik mengajarkan kita untuk lebih mencintai alam
REKOMENDASI
• Peran Pemdes perlu ditingkatkan melalui support dari Dana Desa untuk pelatihan yang lebih kreatif dan inofatif lagi agar hasil produknya semakin variatif dan diminati di pasaran
• Perlu keterlibatan BUMDES dalam pemasaran agar dapat berkontribusi dalam pendapatan asli desa
• Pelatihan bisnis online agar memiliki pangsa pasar yang lebih luas
• Mendorong Pemerintah Desa agar kerjasama dengan pihak ketiga terus berkelanjutan sehingga kelompok memiliki mitra kerja
KONTAK INFORMASI
MUHAMMAD HANIEF SIROJUDDIN
Kepala Desa Pamijen
Telp. 081548862739
IBU SOIMAH
Ketua KUBE Sri Rejeki
Telp. 081542855621
RIYADI, S.Pt
Pendamping Lokal Desa
Telp. 085747903330
Mantap